...Kami menyebutnya 'Sin.'...
[Disebuah perkemahan, sekelompok orang berkumpul tanpa bersuara. Lelaki berambut pirang bangkit dan naik ke atas bukit, menatap ke daerah berair.][Judul game muncul di layar. Setelahnya, sebuah kota seperti di masa depan tampil. Orang-orang berkumpul, menunggu seseorang keluar. Lelaki pirang yang tadi bicara muncul. Dia berlari ke kerumunan, dan bicara dengan mereka.]
Wanita: "Aku adalah penggemar beratmu. Dari dulu!"
Play Character: "Aku takkan mengecewakanmu!"
Wanita: "Te..rima kasih!"
Penggemar lelaki: "Hey, bagaimana keadaanmu?"
Play Character: "Luar biasa seperti biasa! Terima kasih!"
Penggemar lelaki: "Yeah! Kami akan bersorak untukmu!"
Lelaki: "Semoga berhasil!"
Wanita: "Akan kau pertunjukkan permainan terbaikmu malam ini?"
Play Character: "Uh...Aku tak tahu. Mungkin."
Wanita: "Kau harus melakukannya! Untuk kami."
Wanita: "Bolehkah aku minta tanda tanganmu?"
Play Character: "Tentu saja!" [Nama Default: Tidus]
Wanita 2: "Semoga berhasil nanti malam!"
Tidus: "Jangan khawatir. Oh, jika aku memasukkan angka... Akan kulakukan ini!"
[Dia memberi tanda dengan gerakan tangannya.]
Tidus: "Itu maksudnya untukmu, okay? Duduk sebelah mana?"
Wanita 2: "Blok timur, di barisan depan! Yang kelima dari kanan!"
Tidus: "Aku mengerti!"
Anak kecil 1: "Bisakah kau tanda tangani ini?"
Tidus: "Tak masalah!"
Anak kecil 2: "Tolonglah?"
Tidus: "Baiklah."
Anak kecil 3: "Aku juga!"
Tidus: "Oke, santai saja."
[Setelah bicara pada para penggemarnya, Tidus bersiap pergi.]
Tidus: "Sepertinya waktunya aku pergi! Bersoraklah untukku!"
Anak kecil 1: "...dua, tiga! Ajarkan kami bermain blitz!"
Anak kecil 2: "Ajari kami main blitz!"
Anak kecil 3: "Ajari kami main blitz!"
Tidus: "Hey, Ada pertandingan yang harus kulakukan!"
Anak kecil 1: "Kalau begitu ajari saja setelah pertandingan!"
Tidus: "Mungkin malam ini...um...yah..."
Anak kecil [aneh]: "Kau tak bisa malam ini."
Tidus: "Maksudku...besok."
Anak kecil 1: "Janji?"
Tidus: "Aku janji!"
[Setelah itu, Tidus berjalan menuju tempat pertandingan melewati jalan sepi. Dia melihat poster di sebuah gedung bergambar pria(Jecht) dengan headband merah berpose menyilangkan kedua tangannya di dada. Tidus merasa jengkel dan terus berjalan.]
Narrative: Aku sedang di kedai kopi, lari dari rumah saat kudengar berita. Pahlawan kita, Jecht, menghilang di udara! Ayahku adalah penggemar beratnya. Aku tahu dia pasti sedih. Benar saja, kami di hari itu. 'Zanar,' Kukatakan pada diriku sendiri. 'Apa yang kupikirkan?' Aku berlari pulang ke rumah. Kami duduk dan membicarakan Jecht semalaman. Ayah dan aku jarang berbicara. Whoa... Tak bermaksud mengenang, saudara-saudara. Namun... Sepuluh tahun setelahnya, 'Jecht Memorial Cup' turnamen dilaksanakan hari ini! Dua tim yang berhasil masuk final...tentu saja, 'the Abes' dari 'A-East', dan 'the Duggles' from 'C-South'. Aku tahu semua orang ramai-ramai keluar hari ini untuk menonton bintang 'the Abes'! Dalam setahun, dia menjadi pemain nomer satu tim! Dia keturunan Jecht, dan harapan baru 'blitzball'! Permainan apa yang kan dia tunjukkan malam ini? Akankah kita lihat tembakan legendaris ayahnya? Sepertinya bukan aku saja yang ingin tahu, saudara-saudara!
[Saat Tidus tiba di stadion, orang-orang mendekatinya.]
Tidus: "Beri jalan, beri jalan! Aku mau lewat, maaf! Hey, Aku nanti terlambat! Hey, lepaskan aku!"
[Tidus masuk. FMV. Atap stadion terbuka dan pertandingan dimulai. Kerumunan orang bersorak untuk Tidus. Di tempat lain di kota, seorang lelaki berbaju merah melambai pada makhluk raksasa yang mau keluar dari lautan. Sementara itu, pertandingan dimulai dan Tidus dengan mudah mengalahkan pemain lain. Sesuatu (raksasa) yang keluar dari laut mulai bangkit... Tidus menagkap bola dan bersiap mencetak gol, tapi makhluk raksasa misterius menembakkan sejenis misil air pada seisi kota. Tidus keluar dan mengenali pria berbaju merah, mereka berada di depan stadion.]
Tidus: "Auron! Apa yang kau lakukan disini?"
Auron: "Aku sedang menunggumu."
Tidus: "Apa maksudmu?"[Tidus mengikutinya, beberapa saat, dia melihat anak kecil (aneh) dari sebelumnya dia sepertinya'menghentikan waktu'.]
Anak kecil (aneh): "Sudah dimulai. Jangan menangis."
[Waktu kembali berjalan dan jalanan yang suasana kacau balau.]
Tidus: "Ada apa ini...? Hey! Tunggu!"
[Tidus bicara pada Auron.]
Tidus: "Hey, bukan lewat sana!"
Auron: "Lihat!"
[FMV. makhluk dari lautan sekarang mengapung di atas bulatan air bah. Sangat besar.]
Auron: "Kami menyebutnya 'Sin.'"
Tidus: "'Sin'?"
Sin? maksudnya "Dosa" huh?
Yup!
[Gedung-gedung runtuh dan hancur, monster-monster bermunculan dari sisik yang ditembakkan raksasa, Tidus mencoba memukulnya, tapi tak mempan. Auron memberinya sebuah pedang.]
Auron: "Ambillah. Hadiah dari Jecht."
Tidus: "Dari Ayah?"
[Auron memiliki pedang besar tergantung di bahunya.]
Auron: "Aku harap kau tahu cara menggunakannya."
[Pertarungan dimulai.]
Auron: "Yang ini tak masalah! Kita terus maju!"
[Mereka berjalan menurun di jalan raya.]
Auron: "Jangan coba membunuh semua. Bunuh salah satu lalu lari!"
[. Di atas bukit, monster tentakel besar menancap pada tanah. Pertarungan dimulai.]
Tidus: "Keluar dari kotaku!"
Auron: "Beberapa dari mereka tak sabar mati!"_Narrative: [Overdrives] Penjelasan tentang Overdrive (jurus spesial tiap karakter).
[Auron menggunakan overdrive'Dragon Fang' dan membunuh musuh yang bersama boss. Setelah mereka berhasil mengalahkan monster. Tidus berhenti di bola biru yang bersinar.]_Narrative: [Traveler's Save Sphere Level 1] Stores a record of your travels. Also fully restores your
party's HP and MP.] Pnejelasan tentang save point.
[Tidus mengikuti Auron melewati banner elektronik Jecht, yang setengah hancur. Tidus menatap foto ayahnya disana.]
Tidus: "Apa yang kau tertawakan, Ayah? Auron! Ayo keluar dari sini!"
Auron: "Kita sudah ditunggu."
Tidus: "Huh? Beri aku istirahat sejenak, man!"
[Mereka berdua terperangkap antara dua kelompok monster. Auron menyuruh Tidus' memperhatikan mesin tangki besar di pinggir jalan.]
Auron: "Hmph. Ini akan bertambah buruk. Tangki Itu--hancurkan!"
Tidus: "Apa?"
Auron: "Percayalah padaku. Kau akan melihatnya berhasil."
[Tangki minyak runtuh dan meledak, menghancurkan dan memisahkan jalan.]
Auron: "Ayo pergi!"
[Mereka berlari di jalan yang mulai runtuh. Auron berhasil meloncat ke sisi yang aman; Tidus bertahan di tepi dengan tangannya. FMV. Makhluk besar dari lautan mendekat, dan menghisap reruntuhan kota dan jalanan.]
Tidus: "Auron! Auron!"
[Auron menatap monster raksasa.]
Auron: "Kau yakin?"
[Dia kembali menatap Tidus yang mencoba bertahan di tepi.]
Auron: "Inilah. Ini adalah ceritamu. Dimulai disini."
[Muncul kilatan cahaya, tiba-tiba Tidus berada dalam air, mendengar suara Jecht.]
Jecht: "Hey! Hey!"
Tidus: "Ay...Ayahku?"
[Tidus berenang ke stadion, di tempat yang dia kira melihat Jecht. Saat dia sampai disana, dirinya sendiri waktu kecil ada di sana.]
T-Narrative: Aku berpikir tentang banyak hal...seperti dimana aku sekarang, apa yang bisa membuatku kesini. Aku tak lagi keras kepala...dan kemudian, mengantuk. Aku kira aku bermimpi. Mimpi kalau aku sendirian. Aku ingin seseorang -- siapapun, ada disampingku...Jadi aku tak merasa kesepian lagi.
Selanjutnya baca game-script-indo02-baaj-temple
Tag: Final Fantasy X
jadi gini ceritanya baca dulu ah...
BalasHapusgame apa nie sob..??
BalasHapusFF ya..??