Halaman

    Social Items

Visit Namina Blog

Game Script Indo_04) Besaid Beach

JFANindo game | manga | tokusatsu | musik
...Zanarkand telah hancur...
[Tidus terbangun di perairan dangkal.]
Tidus: "Rikku!"
[Sebuah bola blitzball mengenai kepalanya.]
Tidus: "Blitzball!"
[Lelaki di tepi pantai berteriak kepadanya.]
Lelaki: "Hey! Kau baik-baik saja?"
Tidus: "Heeey!"
[Tidus melakukan gerakan tendangan sepesial membuat bola menjauh.]
Man: "Whoa-ho!"
[Tidus berenang ke tepi.]
Tidus: "Yo! Hiya!"
Lelaki: "Kau mau coba gerakan tadi sekali lagi?
T-Narrative: Akhirnya, masih ada harapan.
[Tidus melakukan tendangannya lagi, kali ini di daratan.]
Lelaki: "Kau bukan pemula. Kau bermain untuk siapa?"
Tidus: "The Zanarkand Abes!"
Lelaki: "Apa, katakan sekali lagi?"
Tidus: "Uh, maksudku... Lupakan saja. Aku telah, uh...terlalu dekat pada Sin dan kepalaku jadi berkabut/pikiran kacau. Jadi, aku tidak tahu dimana ini. Atau darimana asalku."
Lelaki: "kau terinfeksi racun Sin. Tapi, kau masih hidup. Terpujilah Yevon! Baiklah, kembali latihan!"
[Lelaki yang lain mulai kembali berlatih.]
Wakka: "Aku Wakka, pelatih sekaligus kapten 'Besaid Aurochs', brudda. Apa? Kau lapar? Okay! Ayo ke desa. Aku akan mencarikanmu makanan!"
T-Narrative: Aku merasa harus mempercayai Wakka, jadi aku bertanya.
Tidus: "Zanarkand telah hancur, kan? Seribu tahun yang lalu? Jadi sekarang cuma gundukan reruntuhan, kan?"
Wakka: "Dulu, ada banyak kota di Spira. Kota besar dengan machina--machines--yang menjalankannya. Orang=orang bersantai dan membiarkan mesin yang bekerja. Dan selanjutnya, lihatlah. Sin datang, dan menghancurkan kota-kota machina. Termasuk Zanarkand. Yeah, itu terjadi seribu tahun yang lalu, seperti yang kau katakan. Jika kau tanya padaku, Sin adalah hukuman untuk kita karena membiarkan semuanya kacau. Menurutku, sepertinya...kita memang harus menderita, karena kesalahan masa lalu kita! Tentu saja, kita harus menyesali dosa-dosa kita! Itu penting! Cuma itu, tapi kadang sulit melakukannya, kau tahu?"
T-Narrative: Hal sama yang Rikku katakan. Wakka dan Rikku tak mungkin keduanya berbohong. Apa untungnya buat mereka?
Wakka: "Tapi kau dari 'Zanarkand Abes' -- itu im bagus! Hey, aku tidak bilang tim itu tidak ada, ya? Tapi bisa kau bayangkan tim yang dalam kemewahan jadikan hidup sangat menyenengkan, eh?"
T-Narrative: Aku menghargai Wakka yang mencoba menghiburku. Tapi saat itu, aku pikirkan adalah... yang terjadi padaku -- semua kejadian ini -- dimulai Sin. Mungkin jika aku menemukan Sin sekali lagi, aku bisa pulang! Sekarang, aku bisa hidup biasa sampai saat itu tiba. Tak perlu lagi khawatir dimana, atau kapan, aku disini. Sangat sulit memang untuk melupakan rumah. Tapi aku mulai merasa lebih baik. sedikit lebih baik...mungkin.
[Tidus mengikuti Wakka.]
Wakka: "Hey! Lewat sini!
[Mereka menuju tepi.]
Tidus: "Huh?"
[Wakka mendorongnya ke sebuah danau/pesisir kemudian mereka menyelam.]
Tidus: "Ada ide bagus?"
[Wakka muncul dibelakang Tidus dan mengunci kepala Tidus.]
Tidus: "Lepaskan aku!"
Wakka: "Ada yang harus kutanyakan padamu."
Tidus: "Kau mau aku bergabung dengan tim-mu, kan?"
Wakka: "Major blitz tournament digelar sebentar lagi. Semua tim di Spira akan ada disana! turnamen besar, Aku yakin seseorang disana akan mengenalimu! Lalu kau bisa kembali ke tim lamamu, kan? Pasti menyenangkan! Bagaimana menurutmu, huh? Ayolah, Ayo!
Tidus: "Tentu saja."
Wakka: "Teman-teman! Tim kita akan sangat hebat, eh?"
T-Narrative: Menurutku blitzball dan Sin adalah dua hal yang ada di Spira dan Zanarkand. Sepertinya aku tidak terlalu jauh, juga.
[Mereka berdua sampai di tebing di atas desa.]
Wakka: "Disinilah aku lahir. Aku mulai bermain blitz sejak lima tahun. Aku bergabung 'Aurochas' waktu berumur 13 tahun...sepuluh tahun lalu. Sepuluh tahun...dan tak pernah sekalipun menang. Setelah turnament tahun kemarin, aku berhenti. Saat yang tepat. Jadi, setelah berhenti, aku mendapat pekerjaan baru, ya? Tapi setiap waktu pikiranku masih memikirkan permainan blitz."
Tidus: "Sepuluh tahun tanpa satupun kemenangan bisa mempengaruhi memang."
Wakka: "Pertandingan pertamaku tahun lalu adalah kesempatan besarku. Tapi aku memikirkan yang lain. Aku tidak bisa fokus."
Tidus: "Alasan bagus."
Wakka: "Hey, hey!"
Tidus: "Jadi kau ingin memenangkan turnamen selanjutnya -- lakukan dengan semangat.Jadi, apa tujuan kita?"
Wakka: "Aku tak peduli apa yang kita lakukan. Selama kita lakukan yang terbaik. Jika kita sungguh-sungguh, aku sangat senang sekali."
Tidus: "No, no, no, bukan begitu. Jika aku bilang, 'Apa tujuan kita?' kau jawab, 'Kemenangan!' saat kau bermain di turnamen blitzball, kau main untuk menang!"
Wakka: "Menang? Kau serius?"
[Mereka sedang berjalan menuju desa saat lelaki berambut merah memangginl mereka. Dia bersama lelaki yang lebih pendek.]
Lelaki berambut merah: "Ah, seorang dari lautan!"
Lelaki pendek: "Waspadalah. Banyak fiend/monster di jalanan hari ini!"
Lelaki berambut merah: "Setelah bertahan dan mengejar Sin, akan memalukan jika sesuatu terjadi disini sekarang.
[Dua lelaki itu lalu pergi.]
Tidus: "Siapa mereka?"
Wakka: "Luzzu dan Gatta -- 'Crusaders]."
Tidus: "Kelompok apa?"
Wakka: "Apa, kau juga lupa tentang mereka? Hey, maaf. Jangan khawatir. Aku akan membantunmu."
Tidus: "Keren. Sebagai gantinya, saat turnamen tiba, aku akan jamin kita dapat pialanya!"
Wakka: "Keren. Tentang 'Crusaders', kau bisa tanya mereka sendiri. Mereka memiliki pondok di desa."
[Mereka berdua berjalan melewati gerbang desa.]


Tag: final fantasy x

1 komentar:

Terima Kasih sudah berkunjung...
SEMPATKAN MENGISI NAMA JIKA KOMENTAR, no spam!
Silahkan lihat seluruh konten situs ini di Daftar Isi [lengkap]
Diskusikan segala hal berbau Jepang di Forum JFANindo Register dulu ya ^_^